Sekilas Info Pinang Babaris,
Bagi Agan pengguna Ponsel kini punya pilihan solusi agar tidak lupa atau meninggalkan perangkat genggamnya. Caranya adalah dengan menanamkan perangkat genggam itu di dalam tangan.
Meskipun kesempatan ini bisa terwujud, mungkinkah merelakan sebuah gadget menjadi tambahan bagian tubuh permanen Agan?
Dilansir New Scientist, Selasa (15/5/2012), jawaban untuk pertanyaan tersebut perlu segera disiapkan. Pasalnya, para peneliti dari perusahaan piranti lunak Autodesk sedang mencari tahu apakah gadget yang ditanam dalam tubuh bisa berfungsi seperti biasa. Dan kesimpulan mereka adalah "bisa".
Sebuah tombol, LED dan sensor sentuh dapat bekerja normal ketika ditanam di balik kulit lengan sesosok mayat. Tim tersebut bahkan mampu berkomunikasi menggunakan Bluetooth serta mengisi daya baterai secara wireless.
"Itulah kesimpulannya. Antarmuka pengguna tradisional bisa bekerja di balik kulit," papar Christian Holz, salah satu anggota tim peneliti Autodesk ketika mempresentasikan hasil kerja mereka dalam Conference on human Factors in Computing Systems, di Austin, Texas.
Tapi, kalaupun hal itu kini bisa jadi alasan untuk membayangkan terwujudnya cyborg layaknya film sains fiksi, masih ada resiko medis yang dipertimbangkan. Ahli anatomi dari University of Toronto, Anne Agur mengatakan resiko seperti infeksi mesti dipahami lebih dalam sebelum sebuah gadget bisa ditanam dalam tubuh manusia hidup.
Meskipun kesempatan ini bisa terwujud, mungkinkah merelakan sebuah gadget menjadi tambahan bagian tubuh permanen Agan?
Dilansir New Scientist, Selasa (15/5/2012), jawaban untuk pertanyaan tersebut perlu segera disiapkan. Pasalnya, para peneliti dari perusahaan piranti lunak Autodesk sedang mencari tahu apakah gadget yang ditanam dalam tubuh bisa berfungsi seperti biasa. Dan kesimpulan mereka adalah "bisa".
Sebuah tombol, LED dan sensor sentuh dapat bekerja normal ketika ditanam di balik kulit lengan sesosok mayat. Tim tersebut bahkan mampu berkomunikasi menggunakan Bluetooth serta mengisi daya baterai secara wireless.
"Itulah kesimpulannya. Antarmuka pengguna tradisional bisa bekerja di balik kulit," papar Christian Holz, salah satu anggota tim peneliti Autodesk ketika mempresentasikan hasil kerja mereka dalam Conference on human Factors in Computing Systems, di Austin, Texas.
Tapi, kalaupun hal itu kini bisa jadi alasan untuk membayangkan terwujudnya cyborg layaknya film sains fiksi, masih ada resiko medis yang dipertimbangkan. Ahli anatomi dari University of Toronto, Anne Agur mengatakan resiko seperti infeksi mesti dipahami lebih dalam sebelum sebuah gadget bisa ditanam dalam tubuh manusia hidup.
Selain itu, ada juga manfaat positif dalam perangkat elektronik yang ditanam dalam tubuh. "Perangkat tersebut selalu ada di tempatnya. Anda tidak akan kehilangan itu," kata Holz.
Metode implan memicu munculnya metode antarmuka baru. Misalnya, gadget seperti ponsel cerdas akan memberi tahu tanggal penting di kalender melalui getaran lembut pada kulit.
"Persepsi terhadap teknologi ini 10 tahun lalu berbeda dengan hari ini. Dan akan berbeda dengan yang kita rasakan pada 10 tahun mendatang," pungkas Holz.
Sumber
Metode implan memicu munculnya metode antarmuka baru. Misalnya, gadget seperti ponsel cerdas akan memberi tahu tanggal penting di kalender melalui getaran lembut pada kulit.
"Persepsi terhadap teknologi ini 10 tahun lalu berbeda dengan hari ini. Dan akan berbeda dengan yang kita rasakan pada 10 tahun mendatang," pungkas Holz.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentari disini :